Kamis, 31 Desember 2009

Pengalaman Mengikuti Bimbingan KTI-0nline

Guru mentok di golongan IV/a? Jadilah guru peneliti. Karena melalui penelitian, guru akan dinilai layak tidaknya naik ke golongan IV/b. Walaupun saya sudah bersusah payah menulis artikel (opini) di berbagai media massa, namun kalau yang ditulis itu tidak sesuai dengan bidang studi, dalam kenaikan golongan ke IV/b tidak akan mendapat angka kredit. Berbeda dengan penilaian dalam portofolio sertifikasi guru, tulisan yang dimuat di suratkabar/majalah dan tidak relevan dengan bidang studi, masih mendapat skor. Oleh karena itu saya mendaftar bimbingan karya tulis ilmiah di KTI-0nline, dan alhamdulillah terjaring.
Selama kurang dari 3 bulan saya mengikuti bimbingan, dibimbing oleh pakar, mulai dari persiapan (penyusunan proposal) sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Dari pengalaman tersebut, ada beberapa tips agar proses bimbingan berjalan lancar dan tepat waktu. Pertama, kuasai ketrampilan menulis. Ketrampilan menulis hanya dapat dikuasai kalau kita terbiasa menulis dan membaca. Kedua, kuasai model-model penelitian. Dengan membaca buku-buku tentang penelitian serta hasil-hasil penelitian rekan guru yang lain, kita akan mendapat gambaran model penelitian seperti apa yang sekiranya mampu dilakukan oleh kita. Ketiga, setelah menetapkan model penelitian, kumpulkan dan pelajari daftar pustaka, sebagai landasan teoritis sesuai dengan topik yang dibahas. Keempat, kemampuan menggunakan komputer dan internet. Lebih baik lagi kalau kita mempunyai fasilitas internet sendiri di rumah.
Biasanya pembimbing mensyaratkan karya tulis dibuat perbab. Hasil koreksi ditandai dengan warna merah dan biru. Jika pembimbing agak telat dalam membimbing, peserta harus proaktif yaitu dengan cara menghubungi pembimbing melalui alat komunikasi lain, bisa melalui telepon, telepon genggam atau email pribadi.
Jika Anda tidak terjaring dalam KTI-Online via internet, Anda dapat mengikuti KTI-Online di perguruan tinggi di mana terdapat lembaga penelitian. KTI jenis ini disebut juga KTI mandiri, artinya penelitian yang dibiayai sendiri (swadana). Kelebihan jenis penelitian ini, hasil penelitian guru dapat masuk Jurnal penelitian dan diseminarkan. Hal ini tentu saja akan menambah kum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar