Kamis, 19 November 2009

Urgensi Penulisan Autobiografi

Sekarang ini seolah menjadi tren selebritis membuat biografi. Kita mengenal ada biografi Krisdayanti : My Life, My Secret dan Seribu Satu KD, biografi raja sinetron Raam Punjabi, hingga penyanyi legendaris Chrisye. Pada umumnya biografi tentang selebritis terjual laris, walaupun harganya mahal dibandingkan biografi lainnya. Hal ini menunjukkan, penggemarnya sangat senang tokoh pujaannya menuangkan sisi-sisi pribadinya dalam bentuk buku.
Di samping biografi selebritis, kita juga mengenal biografi politik, negarawan, militer, agama, spiritual, dan karier. Biografi karier, sangat baik dijadikan sumber inspirasi dan motivasi bagi peserta didik untuk pengembangan diri. Contohnya, Jika Kamu ingin Menjadi Novelis seperti Stephen King: Pengarang novel “Thriller”, Jika Kamu ingin Menjadi Guru dan Penulis seperti Laura Ingalls Wilder (Penulis “Kisah Mengesankan Little House on the Prairie”), dan Jika Kamu ingin Menjadi Public Speaker seperti Oprah Winfrey.
Selain biografi kita mengenal kisah nyata (true story) atau memoar. Kisah nyata umumnya ditulis apa adanya sehingga menarik untuk dibaca. Contohnya, Three Cups of Tea, kisah nyata Greg Mortenson mendirikan sekolah satu demi satu di pekarangan belakang Taliban (www.threecupspftea.com). Leaving Microsoft to Change the World, kisah menakjubkan John Wood (mantan eksekutif di Microsoft) mendirikan 3600 perpustakaan di Asia (www.roomtoread.com). . Buku ini sangat inspiratif, karena telah mengubah dunia, dari dunia senyap menjadi penuh pengetahuan. Dalam buku ini, penulis menemukan kata “bersemangat” sebanyak 17 kali. Buku kisah nyata yang lain, yaitu Pertahankan Hidupmu Anakku, kisah mencekam tentang ladang-ladang pembantaian Kamboja, oleh Pin Yathay.



Di kalangan pendidik (guru) kita mengenal nama Torey Hayden. Beliau rajin menulis catatan pribadi murid-muridnya yang mengalami gangguan emosional. Torey Hayden kemudian menyadari, tulisannya layak diterbitkan menjadi buku. Buku-bukunya antara lain Sheila: Luka Hati Seorang Gadis Kecil, Kevin: Belenggu Masa Lalu, dan Jadie: Tangis tanpa Suara. Buku-buku tersebut sangat menyentuh dan menguras air mata, serta menjadi bestseller. Selain Torey, penulis lain yaitu Tracy Kidder, pemenang Pulitzer Prize, dengan bukunya Kelas 205. Buku tersebut merupakan hasil pengamatan Kidder terhadap kehidupan di ruang kelas dan merupakan benang-benang emosional serta penuh perasaan tentang mengajar.
Penulisan autobiografi atau kisah nyata sangat baik diajarkan di sekolah, karena dapat melatih minat peserta didik untuk menulis, yang dimulai dari dirinya sendiri. Melalui autobiografi peserta didik diajak memahami dan menginstrospeksi diri. Hal tersebut merupakan salah satu cara bagi peserta didik untuk mengembangkan diri.
Guru dapat menggunakan autobiografi peserta didik sebagai sumber informasi untuk lebih mengenal dan memahami peserta didik. Dengan memahami peserta didik, diharapkan guru dapat memerankan dirinya sebagai fasilitator pembelajaran serta meningkatkan kemampuan guru dalam mendorong peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Intinya dengan menulis atau membaca biografi seseorang maupun pribadi, baik guru maupun peserta didik diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, instrospeksi, dan penilaian diri, sebagai bahan untuk mengembangkan diri secara menyeluruh baik intelegensia, emosional, maupun spiritual.

1 komentar:

  1. Saya sangat setuju dengan posting ini.
    Autobiografi merupakan sarana bagi siapa saja yang ingin menceritakan kisah hidupnya, dimana dalam autobiografi tersebut, penulis mengharapkan agar pembaca dapat mengambil hal positif dan pengalaman yang telah dilalui penulis. Karena sesungguhnya, pengalaman merupakan ilmu yang paling berharga, dimana tidak semua orang dapat merasakannya.
    Tidak hanya itu saja, seperti yang tertulis dalam posting ini, autobiografi juga merupakan sarana belajar mengajar yang sangat efektif dan efisien bagi para murid khususnya, untuk mengembangkan daya fikir mereka dan meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang menulis.
    Autobiografi juga bisa menjadi tempat curahan hati sang penulis, dimana mereka menggunakan media tulis karena tidak dapat mengutarakannya langsung dengan lisan untuk berbagi.
    Dipercaya bahwa mengutarakan segala perasaan adalah sangat efektif untuk menghindari stress dibandingkan mereka yang sering menyimpan perasaannya dalam hati dan hal tersebut bisa menjadi beban dalam diri mereka, sehingga mereka sangat rentan untuk terserang stress. Mengutarakan perasaan bisa melalui media tulis maupun lisan, dan salah satu media tulis adalah autobiografi.
    Kisah nyata, seorang suster di Jamaica yang bernama Mary Seacole, seusainya dia mengabdi sebagai seorang suster, dia kemudian meneruskan hidupnya dari uang yang dia dapatkan dari karya autobiografi yang dia tulis. Secara tidak langsung, autobiografi juga dapat memberikan bantuan finansial bagi kehidupan sang penulis, khususnya apabila autobiografi yang mereka tulis menjadi best seller di pasaran.
    Terlepas dari itu semua, menurut saya, penulisan autobiografi ini lebih mengarah untuk tujuan memberikan dampak positif bagi para pembaca.
    Terdapat satu kisah, seseorang yang begitu putus asa dengan hidupnya, kemudian membaca autobiografi seorang tokoh. Setelah membaca autobiografi tersebut, kemudian dia menjadi terinspirasi oleh sang tokoh dan pada akhirnya dapat bangkit kembali dari keterpurukan yang pernah ia alami. Hal ini membuktikan bahwa autobiografi, dimana didalamnya memuat kisah seseorang, dapat memberikan inspirasi bagi orang lain untuk perubahan yang lebih baik, dalam segi intelegensia, emosional, dan spiritual (seperti yang tercantum pada posting):)

    BalasHapus